Oleh Dedy Armayadi
Malam telah larut. Mimbar Untan, rumahku mulai sepi. Sesekali suara batuk Yusmar terdengar. Yusmar lagi tidur di atas tikar lampit dan berbantalkan kursi rusak. Tidurnya ngangkang. Berliur lagi.
Yusmar, anggota Miun yang paling tua, sedang sakit asma. Kata Yusmar, sakitnya kali ini parah. Sepertinya ada komplikasi dengan paru-paru basah. Beberapa waktu lalu dia pernah dibawa ke rumah sakit karena sakit yang sama. Tapi sakit yang kemarin tidak seberapa. Sakit yang sekarang sudah masuk stadium 1.
Stadium 1? Entahlah, barusan Yusmar bilang begitu. Aku tak tahu stadium 1 apa yang dia maksudkan. Yang ku tahu tadi dia baru ketemu dokter, dan dokter menyebut stadium 1 itu.
Aku tak mengerti istilah-istilah kedokteran. Yang aku tahu setiap malam Yusmar sulit tidur. Sebentar-sebentar dia batuk. Di saat matanya terpejam aku lihat nafasnya terasa berat. Bunyinya keras sekali. Seperti ngorok, tapi ini agak lebih halus. Saat bernafas tubuhnya juga naik turun, tidak seperti biasanya. Aku rasa dia menderita karena sakitnya itu. Sesekali dia bangun, lantas berusaha tidur kembali.
Kemarin Yusmar ngembun. Sembari memegang bantal, dia duduk menonton televisi. Terkadang dia bermain HP. Mungkin dia sms-an dengan pacarnya. Aku rasa kemarin dia benar-benar tidak bisa tidur. Dia ngembun bukan karena keinginannya. Batuk dan nafasnya yang berat membuatnya mudah bangun. Dia sesekali keluar-masuk, mungkin karena ingin membuang ludah atau dahaknya.
Yusmar orangnya memang agak sulit dinasehatin. Dulu pascasakit yang pertama, ia dilarang ngembun dan ngerokok. Cuma Yusmar yang sering siaran malam, mau tak mau harus sering ngembun. Apalagi yang namanya merokok. Aku tahu bagaimana rasanya bila ngga ngerokok satu hari saja pas lagi kerja. Karena sering ngembun dan merokok, sakit Yusmar akhirnya kambuh lagi.
Saat-saat sekarang, ketika Yusmar sedang sakit, teman-teman juga selalu nyaranin. Selain soal ngembun dan merokok, juga soal mandi. Memang Yusmar ngga ngerokok lagi, tapi sekarang ia jarang mandi.
Aku tak tahu apa hari ini Yusmar sudah mandi. Yang jelas badannya masih bau. Kemarin dia bilang belum mandi selama tiga hari. Wah...luar biasa. Tapi apa mau dikata, Yusmar orangnya agak bandel. Dia kayaknya nggak mau disuruh-suruh. Kita suruh mandi dia nggak mau. Dia hari ini pakai baju biru yang didepannya bertuliskan INFANTERI dan bercelana pendek, celana jeans yang dipotong pendek. Pakaian yang dia pakai sudah beberapa hari. Aku rasa kombinasi belum mandi, plus pakaian yang belum diganti praktis membuat badannya bau.
Sebagai teman aku sungguh khawatir. Tapi untuk saat ini aku tak bisa berbuat apa-apa selain berbicara dengannya. Menyediakannya air minum saat dia membutuhkan dan lain-lain.
Harusnya dia sekarang berada di rumah sakit, ditangani dokter dan dilayani perawat cantik. Tapi mungkin Yusmar lagi tak punya uang. Keluarganya mungkin belum tahu, atau sengaja tidak dikasi tahu. Teman-teman di Miun aku rasa juga lagi pada bokek. Aku belum gajian. Uang di dompet tinggal dua puluh ribuan. Agaknya susah buat bawa Yusmar ke rumah sakit. Karena keterbatasan dana itu, Yusmar untuk sementara hanya bisa berbaring di Miun.
Yusmar perlu dirontgen. Dokter perlu memastikan sakit apa yang dideritanya. Kelak kalau udah gajian mungkin aku akan bantu. Barangkali aku bisa membiayai rongtennya.
Mudahan Yusmar bisa lekas sembuh. Kita bisa bercanda lagi seperti dulu. Menggoda fans yang datang ke studio Untan Voice. Di Miun ada radio loh. Penyiar prianya ganteng-ganteng. Ada yang mirip artis lagi. Mulai dari Tora Sudiro, Marcellino, Ahmad Dhani sampai Joshua. Yusmar sendiri mirip Ahmad Dhani. Yusmar ganteng, walau bibirnya agak tebal. Janggutnya lebat. Rambutnya sekarang dicat merah. Cewek-cewek banyak yang naksir sama Yusmar. Biasanya sih para fans dan adik kelas di kampusnya. Bahkan di Miun juga banyak. Banyak yang naksir, sekaligus kecewa. Cuma syukurlah, cinta ditolak, dukun tidak bertindak. Cewek-cewek Miun yang naksir ya tahu sendirilah. Si itu lho...si itu...
Okey lah...buat teman-teman, mari kita sama-sama bantu Yusmar, supaya dia bisa sembuh seperti sedia kala. Ngga ada penyakit yang ngga bisa disembuhkan bukan?[]
Selasa, 29 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar